Disclaimer! Karena ini lakorn sejarah, so pasti nilai dan pola pikirnya cukup kuno, contohnya: 'tugas seorang istri'. Kecepatannya mungkin agak lambat bagi kalian yang terbiasa dengan tempo cepat, tajam, dan dramatis, but overall, I like this lakorn so much.
Best thing lakorn ini: keragaman hubungan dan implikasi tugas, cinta, kesetiaan, dan konflik dalam memenuhi peran/kewajiban. Lakorn ini berusaha keras untuk menunjukkan bagaimana motif dalam suatu hubungan dapat memengaruhi kesuksesan. Kesetiaan adalah faktor utama lakorn ini, disertai niat baik, tugas dan tanggung jawab. One of moral value yang aku ingat dari lakorn ini adalah ketika seseorang mengamalkan kebaikan dan mendapat berkah dan doa dari banyak orang, itu akan melindungi dan membantunya.
Di awal mulai, nuansa lakorn ini sama kayak Neung Nai Suang. Hanya saja hubungan cinta main role Neung Nai Suang sangat childish dan kurang komunikasi, sedangkan di Padiwaradda perspektif cintanya sangat dewasa dan menyegarkan. Konsep bahwa cinta adalah sesuatu yang kalian bangun selama bertahun-tahun untuk memahami dan merawat orang lain jarang diexplore di lakorn lain, tapi disajikan dengan baik di lakorn ini. Meskipun plotnya ada similarity, tapi lakorn ini unik dengan caranya sendiri. So, aku ga merasa terseret plot sama sekali.
James Ji-Bella serasi, natural, dan comfort dalam acting, so it's looks like real. I enyoed this lakorn, bcs kekuatan chemistry mereka yang hebat. But, aku lebih suka mereka disini daripada di Khun Chai Puttipat. Disini mereka lebih romantis dan manis. Romansa yg terbangun di lakorn ini perfect, bcs disaat mereka ga ada kiss or romance scene, penonton bisa merasakannya lewat mata dan ekspresi wajah mereka. Aku pribadi merasa kalo Saran tuh udah jatuh cinta sama Rin pas Rin nanya apakah Saran menyukai masakannya.
Bella as Rin; dari awal sampai akhir aku mengaguminya. Tindak tanduknya anggun banget. Perfect! Karakternya benar-benar menyampaikan Padiwaradda. Susah nemuin female lead kayak dia di lakorn lain yang calm, patient, good attitude, and multitalent. Pokoknya dia tuh menangani situasi dan membuat keputusan apapun pake otak dan kepercayaannya.
James Ji as Saran; terlihat agak muda untuk jadi Deputi Sheriff, tapi dia tampil percaya diri dan ga terlalu agresif atau terlalu sombong. Mulai dari terbuka sama Rin, Saran really cute. Kejengkelan besarku adalah meskipun salah satu alasan Saran ragu sama Rin karena Rin bukan anak kandung dari sahabat Ayahnya, tapi dia terus ngasih kesempatan ke Duang, bahkan saat dia seharusnya tahu betapa toxic dan tidak stabilnya dia. Siap-siap bakalan emosi di episode 12-14. Tapi satu hal yang buat aku sangat menyukai karakter Saran adalah, bahkan saat dia ga tau kalo dia mencintai Rin, dia ga pernah melakukan apapun untuk menyakiti Rin. Contohnya: scene saat Saran dan Duang hampir "tidur" bersama, kesadarannya membuatnya sadar bahwa dia punya istri dan "ML" sama orang lain itu salah.
OST. ga terlalu menarik. Editing agak berombak. Ada scene yang tiba-tiba terpotong dengan backsound yang juga tiba-tiba berhenti.
Untuk rewatch, cuma di part-part tertentu Saran-Rin doang, bcs di babak pertama emang bagus, tapi semakin di rewatch kok semakin kurang menarik dan draggy.
Best thing lakorn ini: keragaman hubungan dan implikasi tugas, cinta, kesetiaan, dan konflik dalam memenuhi peran/kewajiban. Lakorn ini berusaha keras untuk menunjukkan bagaimana motif dalam suatu hubungan dapat memengaruhi kesuksesan. Kesetiaan adalah faktor utama lakorn ini, disertai niat baik, tugas dan tanggung jawab. One of moral value yang aku ingat dari lakorn ini adalah ketika seseorang mengamalkan kebaikan dan mendapat berkah dan doa dari banyak orang, itu akan melindungi dan membantunya.
Di awal mulai, nuansa lakorn ini sama kayak Neung Nai Suang. Hanya saja hubungan cinta main role Neung Nai Suang sangat childish dan kurang komunikasi, sedangkan di Padiwaradda perspektif cintanya sangat dewasa dan menyegarkan. Konsep bahwa cinta adalah sesuatu yang kalian bangun selama bertahun-tahun untuk memahami dan merawat orang lain jarang diexplore di lakorn lain, tapi disajikan dengan baik di lakorn ini. Meskipun plotnya ada similarity, tapi lakorn ini unik dengan caranya sendiri. So, aku ga merasa terseret plot sama sekali.
James Ji-Bella serasi, natural, dan comfort dalam acting, so it's looks like real. I enyoed this lakorn, bcs kekuatan chemistry mereka yang hebat. But, aku lebih suka mereka disini daripada di Khun Chai Puttipat. Disini mereka lebih romantis dan manis. Romansa yg terbangun di lakorn ini perfect, bcs disaat mereka ga ada kiss or romance scene, penonton bisa merasakannya lewat mata dan ekspresi wajah mereka. Aku pribadi merasa kalo Saran tuh udah jatuh cinta sama Rin pas Rin nanya apakah Saran menyukai masakannya.
Bella as Rin; dari awal sampai akhir aku mengaguminya. Tindak tanduknya anggun banget. Perfect! Karakternya benar-benar menyampaikan Padiwaradda. Susah nemuin female lead kayak dia di lakorn lain yang calm, patient, good attitude, and multitalent. Pokoknya dia tuh menangani situasi dan membuat keputusan apapun pake otak dan kepercayaannya.
James Ji as Saran; terlihat agak muda untuk jadi Deputi Sheriff, tapi dia tampil percaya diri dan ga terlalu agresif atau terlalu sombong. Mulai dari terbuka sama Rin, Saran really cute. Kejengkelan besarku adalah meskipun salah satu alasan Saran ragu sama Rin karena Rin bukan anak kandung dari sahabat Ayahnya, tapi dia terus ngasih kesempatan ke Duang, bahkan saat dia seharusnya tahu betapa toxic dan tidak stabilnya dia. Siap-siap bakalan emosi di episode 12-14. Tapi satu hal yang buat aku sangat menyukai karakter Saran adalah, bahkan saat dia ga tau kalo dia mencintai Rin, dia ga pernah melakukan apapun untuk menyakiti Rin. Contohnya: scene saat Saran dan Duang hampir "tidur" bersama, kesadarannya membuatnya sadar bahwa dia punya istri dan "ML" sama orang lain itu salah.
OST. ga terlalu menarik. Editing agak berombak. Ada scene yang tiba-tiba terpotong dengan backsound yang juga tiba-tiba berhenti.
Untuk rewatch, cuma di part-part tertentu Saran-Rin doang, bcs di babak pertama emang bagus, tapi semakin di rewatch kok semakin kurang menarik dan draggy.
Esta resenha foi útil para você?